TUGAS BUDI PEKERTI
Kami 3 anak muda dari kalangan marjinal yang menjadi korban kehidupan, selamat dan bangkit dari keterpurukan. Proses terbentuknya Last Child berasal dari saya Virgoun (vocal/gitar), Dhimaz (Bass), dan Ary – Ceper (ex-Drum) satu sekolah. Sebagai anak SMA yang mempunyai kesamaan yaitu tergila-gila musik Pop Punk dan Hardcore yang sedang happening di kalangan anak SMA pd saat itu, memutuskan untuk membuat band Hardcore dengan 2 personil lainnya. Namun karena ketidaksamaan visi pada waktu itu, akhirnya bubar.
Baru di awal tahun 2006, setelah hampir setengah tahun kelulusan sekolah, kami (Virgoun-Dhimaz-Ary Ceper) membentuk Last Child dengan formasi bertiga.Di tahun 2009 kami memutuskan menambah personil untuk mengisi posisi gitar, yaitu Yodi.Yang pada akhirnya Yodi pun keluar lagi-lagi karena ketidaksamaan visi.
Dengan tetap mengusung motto HOPE, FAITH, dan COURAGE, di tahun 2012 ini, Last Child semakin mantap melaju dengan formasi Virgoun Teguh (vokal/gitar), Dimas Rangga (bas/vokal), dan Mamie (gitar) semenjak perpisahan kami dengan Ary Ceper (drum) yang terjadi beberapa saat sebelum album Our Biggest Thing Ever dirilis.
The Music
Bermain di area Indie Rock/ Power Pop/ Punk Pop, kelugasan LIRIK lagu kami memang merupakan ungkapan kisah nyata menjadi daya tarik paling utama bagi fans kami yang menyebut diri mereka LAST FRIENDS.
Proses kreatif dalam mengaransemen musik semua dibentuk dan diambil atas kemampuan dan keputusan bersama. Kebetulan saya (Virgoun) yang paling banyak menciptakan lagu, setelah lagu selesai dalam bentuk dasar barulah saya mempresentasikan lagu tersebut kepada personil lain untuk di arrange.
Mission Last Child
Tuhan gak akan langsung menurunkan tanganNya untuk ngebantu kita ngehadapin setiap masalah dan kesulitan, tapi Dia memberi kita akal fikiran. Karna alasan itu kita bertiga percaya gak ada yang namanya manusia yang gak bisa lepas ato bangkit dari keterpurukan hidupnya. Termasuk elo.
Separah apapun keterpurukan lo, bukan berarti kalo lo berasal dari keluarga gak mampu lo gak akan bisa bahagia seperti orang-orang kaya disana. Bukan brarti kalo keluarga lo berantakan, hidup lo harus berantakan juga. Bangunlah sebuah dunia yang indah di mata dan hatimu, sebuah dunia… "dunia untukmu".
Sedikit profil tentang perjalanan my inspiration LAST CHILD :* :)) (y)
The FormationKami 3 anak muda dari kalangan marjinal yang menjadi korban kehidupan, selamat dan bangkit dari keterpurukan. Proses terbentuknya Last Child berasal dari saya Virgoun (vocal/gitar), Dhimaz (Bass), dan Ary – Ceper (ex-Drum) satu sekolah. Sebagai anak SMA yang mempunyai kesamaan yaitu tergila-gila musik Pop Punk dan Hardcore yang sedang happening di kalangan anak SMA pd saat itu, memutuskan untuk membuat band Hardcore dengan 2 personil lainnya. Namun karena ketidaksamaan visi pada waktu itu, akhirnya bubar.
Baru di awal tahun 2006, setelah hampir setengah tahun kelulusan sekolah, kami (Virgoun-Dhimaz-Ary Ceper) membentuk Last Child dengan formasi bertiga.Di tahun 2009 kami memutuskan menambah personil untuk mengisi posisi gitar, yaitu Yodi.Yang pada akhirnya Yodi pun keluar lagi-lagi karena ketidaksamaan visi.
Dengan tetap mengusung motto HOPE, FAITH, dan COURAGE, di tahun 2012 ini, Last Child semakin mantap melaju dengan formasi Virgoun Teguh (vokal/gitar), Dimas Rangga (bas/vokal), dan Mamie (gitar) semenjak perpisahan kami dengan Ary Ceper (drum) yang terjadi beberapa saat sebelum album Our Biggest Thing Ever dirilis.
The Music
Bermain di area Indie Rock/ Power Pop/ Punk Pop, kelugasan LIRIK lagu kami memang merupakan ungkapan kisah nyata menjadi daya tarik paling utama bagi fans kami yang menyebut diri mereka LAST FRIENDS.
Proses kreatif dalam mengaransemen musik semua dibentuk dan diambil atas kemampuan dan keputusan bersama. Kebetulan saya (Virgoun) yang paling banyak menciptakan lagu, setelah lagu selesai dalam bentuk dasar barulah saya mempresentasikan lagu tersebut kepada personil lain untuk di arrange.
Mission Last Child
Tuhan gak akan langsung menurunkan tanganNya untuk ngebantu kita ngehadapin setiap masalah dan kesulitan, tapi Dia memberi kita akal fikiran. Karna alasan itu kita bertiga percaya gak ada yang namanya manusia yang gak bisa lepas ato bangkit dari keterpurukan hidupnya. Termasuk elo.
Separah apapun keterpurukan lo, bukan berarti kalo lo berasal dari keluarga gak mampu lo gak akan bisa bahagia seperti orang-orang kaya disana. Bukan brarti kalo keluarga lo berantakan, hidup lo harus berantakan juga. Bangunlah sebuah dunia yang indah di mata dan hatimu, sebuah dunia… "dunia untukmu".
Keterlibatan Orang Tua Dalam Pendidikan Sekolah Anak Remaja
Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Sekolah Anak Remaja
Hasil
studi menunjukkan bahwa anak-anak berbuat lebih baik dari waktu ke waktu ketika
orang tua mereka ikut terlibat dalam pendidikan anak di sekolah. Akan tetapi hal itu tidak banyak berubah manakala
anak-anak telah menjadi seorang remaja.
Sekali anak kita masuk pendidikan menengah, peran orang tua harus berubah dalam membuat aturan pendidikan mereka. Bagaiamanapun, bentuk perhatian yang biasa dilakukan orang tua ketika sang anak masih duduk dibangku sekolah dasar, akan sulit untuk bisa diterima ketika anak telah masuk jenjang pendidikan menengah. Bahkan, banyak remaja yang kemungkinan akan memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang memalukan. Namun demikian, masih ada cara lain dimana kita sebagai orang tua bisa tetap aktif terlibat dalam pendidikan para remaja melalui perpanjangan tangan orang tua di sekolah, seperti bergabung dengan Dewan Sekolah, Forum orang Tua Siswa, dan lembaga sejenis yang ada di sekolah untuk memberi fasilitas keterlibatan para orang tua.
Pada tingkat yang lebih spesifik, ada tempat penting bagi orang tua bagi anak sekolah remaja mereka di rumah, kata pendidik Prof.. Dr. Allison Preece, “Kita bisa mensupport anak-anak belasan tahun dan anak remaja kita ketika mereka mulai memasuki jenjang pendidikan SMP atau SMA melalui cara yang bisa dilakukan ketika mereka masih muda, yakni dengan tetap menjaga terbukanya jalur komunikasi. Kita bisa berbicara dengan mereka tentang apa yang mereka rakan, apa yang mereka alami, ikut menikmati dan berjuang dengan mereka.”
Ahli psikologi pendidikan Dr. Ouida Wright setuju bahwa dukungan di rumah merupakan bagian penting dari keberhasilan seorang remaja di sekolah. “Apa yang mereka (remaja) perlukan adalah kondisi lingkungan rumah, lingkungan yang memberikan rasa ketertarikan tentang apa yang mereka lakukan di sekolah dan memberikan dukungan untuk setiap kegiatan atau aktifitas lain di sekolah.”
Dr Wright juga menambahkan bahwa mempertahankan komunikasi antara anak Anda dan guru juga hal yang penting. “Jika ada suatu pertemuan baik di rumah guru atau sekolah, sarankan mereka ikut hadir. Hal seperti ini pada tingkat pendidikan menengah adalah sama pentingnya dengan di tingkat dasar, mencerminkan tugas sekolah para siswa,” kata Wright.
Akhirnya, Dr Preece mengatakan, “Salah satu kesulitan yang sering mereka alami adalah masalah manajemen waktu. Tiba-tiba saja mereka memiliki guru yang berbeda, cara mengajar yang berbeda, dan tugas rumah yang lebih banyak. Salah satu hal yang bisa dilakukan orangtua adalah membantu mereka membuat rencana dengan berdiskusi dengan mereka mengenai bagaimana menurut mereka untuk menangani hal-hal tersebut, daripada sekedar menetapkan waktu kapan mereka harus melakukannya. Hal ini bisa sangat positif dan memberi tanggung jawab pada mereka, di sisi lain memberi isyarat bahwa mereka mendapat dukungan kita dan kita akan membantu mereka dengan pengaturan waktunya.”
***
Anak Anda bukanlah anak Anda, Mereka adalah anak-anak kehidupan yang merindukan diri sendiri. Meskipun mereka datang melalui Anda, dan meskipun mereka bersama anda, mereka bukan milik anda.
Anda mungkin memberikan cinta, namun tidak pikiran anda, karena mereka memiliki pikiran sendiri.
Tubuh mereka mungkin ada dirumah anda, namun tidak jiwa mereka, karena jiwa mereka tinggal dalam rumah masa depan, yang tidak dapat anda kunjungi, bahkan tidak dalam mimpi anda.
Anda boleh berusaha menjadi seperti mereka, namun jangan membuat mereka seperti anda.
Anda adalah busur dari anak-anak anda, ditembakkan sebagai anak panah yang hidup. Relakan diri anda melengkung di tangan pemanah demi kegembiraan.
Sekali anak kita masuk pendidikan menengah, peran orang tua harus berubah dalam membuat aturan pendidikan mereka. Bagaiamanapun, bentuk perhatian yang biasa dilakukan orang tua ketika sang anak masih duduk dibangku sekolah dasar, akan sulit untuk bisa diterima ketika anak telah masuk jenjang pendidikan menengah. Bahkan, banyak remaja yang kemungkinan akan memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang memalukan. Namun demikian, masih ada cara lain dimana kita sebagai orang tua bisa tetap aktif terlibat dalam pendidikan para remaja melalui perpanjangan tangan orang tua di sekolah, seperti bergabung dengan Dewan Sekolah, Forum orang Tua Siswa, dan lembaga sejenis yang ada di sekolah untuk memberi fasilitas keterlibatan para orang tua.
Pada tingkat yang lebih spesifik, ada tempat penting bagi orang tua bagi anak sekolah remaja mereka di rumah, kata pendidik Prof.. Dr. Allison Preece, “Kita bisa mensupport anak-anak belasan tahun dan anak remaja kita ketika mereka mulai memasuki jenjang pendidikan SMP atau SMA melalui cara yang bisa dilakukan ketika mereka masih muda, yakni dengan tetap menjaga terbukanya jalur komunikasi. Kita bisa berbicara dengan mereka tentang apa yang mereka rakan, apa yang mereka alami, ikut menikmati dan berjuang dengan mereka.”
Ahli psikologi pendidikan Dr. Ouida Wright setuju bahwa dukungan di rumah merupakan bagian penting dari keberhasilan seorang remaja di sekolah. “Apa yang mereka (remaja) perlukan adalah kondisi lingkungan rumah, lingkungan yang memberikan rasa ketertarikan tentang apa yang mereka lakukan di sekolah dan memberikan dukungan untuk setiap kegiatan atau aktifitas lain di sekolah.”
Dr Wright juga menambahkan bahwa mempertahankan komunikasi antara anak Anda dan guru juga hal yang penting. “Jika ada suatu pertemuan baik di rumah guru atau sekolah, sarankan mereka ikut hadir. Hal seperti ini pada tingkat pendidikan menengah adalah sama pentingnya dengan di tingkat dasar, mencerminkan tugas sekolah para siswa,” kata Wright.
Akhirnya, Dr Preece mengatakan, “Salah satu kesulitan yang sering mereka alami adalah masalah manajemen waktu. Tiba-tiba saja mereka memiliki guru yang berbeda, cara mengajar yang berbeda, dan tugas rumah yang lebih banyak. Salah satu hal yang bisa dilakukan orangtua adalah membantu mereka membuat rencana dengan berdiskusi dengan mereka mengenai bagaimana menurut mereka untuk menangani hal-hal tersebut, daripada sekedar menetapkan waktu kapan mereka harus melakukannya. Hal ini bisa sangat positif dan memberi tanggung jawab pada mereka, di sisi lain memberi isyarat bahwa mereka mendapat dukungan kita dan kita akan membantu mereka dengan pengaturan waktunya.”
***
Anak Anda bukanlah anak Anda, Mereka adalah anak-anak kehidupan yang merindukan diri sendiri. Meskipun mereka datang melalui Anda, dan meskipun mereka bersama anda, mereka bukan milik anda.
Anda mungkin memberikan cinta, namun tidak pikiran anda, karena mereka memiliki pikiran sendiri.
Tubuh mereka mungkin ada dirumah anda, namun tidak jiwa mereka, karena jiwa mereka tinggal dalam rumah masa depan, yang tidak dapat anda kunjungi, bahkan tidak dalam mimpi anda.
Anda boleh berusaha menjadi seperti mereka, namun jangan membuat mereka seperti anda.
Anda adalah busur dari anak-anak anda, ditembakkan sebagai anak panah yang hidup. Relakan diri anda melengkung di tangan pemanah demi kegembiraan.
Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Anak di Sekolah
Orang
tua memiliki peranan besar terhadap pendidikan anak-anaknya di sekolah. Tidak ada
yang bisa membantu anak untuk berhasil tanpa adanya keterlibatan peran orang
tua. Sedikit kemauan kecil dari orang tua untuk mengambil peranan dalam
pendidikan anaknya di sekolah, bisa memberikan keajaiban kepada anak tersebut di
sekolahnya.
Orang
tua tentu ingin anak-anak mereka berhasil di sekolah, tetapi kadang banyak
orang tua yang masih menganggap remeh akan peranannya terhadap keberhasilan
pendidikan anak-anaknya di sekolah. Di sekolah sebagaimana dalam kehidupan
sehari-hari, dukungan yang konsisten dari orang tua sangat penting untuk
mempertahankan kepercayaan diri siswa dan keinginan berprestasi. Orang tua
memainkan empat peran yang berbeda dalam pendidikan anak-anak mereka :
pembimbing, teman, guru, dan penegak disiplin. Pemahaman tentang peran ini
dapat membantu Anda untuk membantu anak Anda menghadapi tantangan belajar.
Jadilah
Pembimbing
Perkembangan
anak-anak akan memerlukan dorongan dan bimbingan orang tua. Demikian halnya
dalam pendidikan di sekolah. Pembelajaran yang sesungguhnya tidak didasarkan
pada nilai-nilai mata pelajaran sekolah semata, melainkan pada nilai anak dalam
menjalani proses pendidikan di sekolah itu sendiri. Sangat penting untuk
mengambil suatu hal positif dari sebuah kegagalan dan untuk mengajarkan seorang
anak sebuah keterampilan penting mengenai hal itu. Namun ketika mata pelajaran
menjadi sandungan saat anak anda gagal mendapatkan nilai terbaiknya, Anda bisa
memintanya dengan baik-baik dan membimbingnya untuk mengulangi mempelajarinya
kembali. Hal tersebut bisa membantu mereka untuk melihat bagaimana pentingnya
untuk terus mencoba dan akan mengajarkan mereka untuk mengakses keterampilan
yang telah mereka miliki ketika dihadapkan dengan tantangan baru atau kurang
menarik.
Jadilah
Teman
Menghadapi
berbagai mata pelajaran di sekolah bukanlah satu-satunya hal yang menjadi
perjuangan anak Anda di sekolah. Boleh jadi mereka mengalami masalah dengan
seorang guru, sekelompok teman, atau pengganggu lain di tempat mereka bermain.
Dalam situasi ini apa yang mereka perlukan adalah seseorang yang bersedia untuk
mendengar apa yang menjadi masalah mereka – dan bahwa seseorang itu adalah
Anda.
Tanpa
memiliki seseorang yang mau mendengarkan masalahnya, anak Anda akan memiliki
tambahan stres dalam kehidupan mereka, yang bisa menurunkan harga diri dan
motivasi belajar mereka. Dengan mengetahui berbagai permasalahan anak anda di
sekolah, anda sendiri bisa menentukan langkah-langkah bantuan paling tepat yang
harus anda ambil, apakah bisa diatasi anak itu sendiri ataukah memang
memerlukan campur tangan anda secara langsung. Misalnya, ketika anak anda
enggan ke sekolah karena selalu mendapatkan perlakuan kasar dari
teman-temannya, boleh jadi anda perlu berbicara dengan gurunya ataupun kepala
sekolahnya untuk mendiskusikan masalah ini.
Jadilah
seorang Guru
Anda
tidak bisa begitu saja menyerahkan semuanya kepada guru, walaupun sudah barang
tentu itu adalah tugas mereka. Karena bagaimanapun, walaupun anak anda
ditangani oleh seorang guru terbaik dan cerdas, mereka tetap bisa mengalami
kesulitan untuk mampu memenuhi kebutuhan individual setiap anak, terlebih di
kelas yang penuh sesak. Anak-anak tetap akan memerlukan perhatian secara
pribadi, jadi peran orang tualah untuk memastikan mereka mendapatkannya.
Tetaplah
untuk terlibat dengan tugas-tugas sekolah anak Anda, pekerjaan rumahnya,
ulangan hariannya, maupun kegiatan-kegiatan lainnya di sekolah. Sisihkan waktu
setiap hari untuk menawarkan bantuan. Jalinlah hubungan komunikasi dengan
gurunya secara teratur guna mengetahui hal-hal yang terjadi di kelas. Jika Anda
menemukan anak Anda membutuhkan bantuan ekstra, aktiflah dalam mendapatkannya,
atau akan lebih baik lagi jika anda bisa melakukannya bersama-sama. Les bagi
anak-anak Anda mungkin perlu dipertimbangkan dan akan bermanfaat bagi Anda
berdua.
Jadilah
Penegak Disiplin
Ya,
kadang-kadang ini merupakan sesuatu yang sulit. Tapi ada yang lebih besar dari
sekedar disiplin. Memastikan dari awal dengan membantu anak Anda mengatur dan
menjaga jadwal, mencapai tujuan dan tugas selesai tepat waktunya. Jangan
berharap anak Anda untuk mengetahui dengan benar bagaimana menyelesaikan sebuah
tugas, atau memahami jadwal pelajaran di sekolah. Bagaimanapun pada kali
pertama Mereka mungkin tidak bisa melakukannya dan masih melakukan kesalahan.
Bersabarlah
tetapi tetap memegang prinsip-prinsip disiplin anda hingga anak anda menangkap
dan memahaminya. Kadang-kadang Anda harus bersikap tegas, dan dengan sedikit
demi sedikit ketegasan setiap hari akan mengajarkan anak Anda akan pentingnya
keterampilan manajemen waktu. Hal tersebut bisa memberi mereka fungsi kontrol
dan dapat membantu mencegah krisis PR ataupun tugas sekolah lain yang
berkepanjangan. Mau bersikap tegas, tetapi tidak membuat sekolah atau pekerjaan
rumah tampak seperti hukuman. Ketika hal-hal yang harus dihadapi anak di
sekolah menjadi bertambah sulit, mereka akan menghormati otoritas Anda dan
melihat Anda sebagai sumber daya untuk mendapatkan bantuan yang mereka
butuhkan.
Berikut
ini adalah 7 tips yang mungkin dapat membantu anda dalam meningkatkan hasil
belajar anak anda di sekolah. Saya coba sampaikan mengingat ini
sudah menjelang akhir tahun pelajaran, dimana sebentar lagi mereka akan segera
datang menemui anda dengan rapotnya masing-masing. Bagi yang hasilnya
memuaskan tentu tidak masalah, tapi bagaimana jika sebaliknya ? Apakah Anda
akan menanggapinya biasa-biasa saja, atau akan berdiskusi panjang lebar dengan
anak Anda tentang pentingnya nilai, atau secara otomatis akan memarahi mereka
karena memiliki nilai yang buruk? Semua pilihan nampaknya memungkinkan, tapi
tugas inti Anda adalah membantu mereka untuk meningkatkan hasil belajar mereka,
karena nilai yang buruk boleh jadi merupakan akibat dari berbagai masalah.
Tips
# 1 – Anak anda mungkin tidak belajar sebagaimana anda
Hal
pertama yang perlu Anda sadari adalah bahwa anak Anda mungkin tidak belajar
sebagaimana Anda. Bagi Anda yang senang dengan pemikiran analitis tentu akan
mudah ketika menghadapi matematika, sementara boleh jadi anak Anda memiliki
kesulitan menangkap konsep-konsep tersebut. Jadi, apabila Anda mencoba membantu
anak Anda dengan memaksakan bagaimana cara anda belajar, kemungkinan besar
upaya Anda untuk membantu mereka tidak akan berhasil.
Tips
# 2 – Membangun rasa percaya diri mereka
Ketika
anak anda mendapatkan nilai buruk, jangan malah dimarahi dan dipojokkan dengan
kata-kata menyudutkan dan merendahkan rasa percaya dirinya. Tak ada hasil
apapun yang akan anda peroleh selain anak anda menjadi tambah rendah diri dan
merasa bodoh. Ambilah sikap bijak, beriah kata-kata motivasi yang akan
membangkitkan semangat dia untuk belajar dan pupukah rasa percaya diri mereka
bahwa tidak ada anak yang bodoh, semua anak bisa pintar dan berprestasi baik
selama mereka mau rajin belajar.
Tips
# 3 – Mengetahui gaya belajar anak
Adalah
penting bagi Anda untuk mengetahui gaya anak Anda belajar. Anak-anak tidak
semua belajar dengan cara yang sama. Beberapa anak belajar dengan melihat, anak
lainnya belajar dengan mendengarkan, sementara yang lain belajar melalui
keduanya. Jika Anda dapat membantu mereka melalui gaya belajar mereka, mungkin
anda akan melihat hasilnya. Jadi, ketahuilah seperti apa gaya belajar mereka
dan manfaatkanlah untuk membantu mereka meningkatkan hasil belajar mereka.
Tips
# 4 – Membantu anak anda menetapkan target
Membantu
anak Anda menetapkan target juga penting. Jangan berharap anak Anda bisa meraih
nilai 9 dari nilai 5 hanya dalam waktu semalam. Mintalah mereka untuk
menetapkan target nilai yang sanggup mereka capai, seperti mendapatkan nilai
minimal 7 untuk setiap ulangan atau memastikan bahwa semua pekerjaan rumah
mereka diselesaikan tepat waktu. Dengan penargetan seperti ini akan bisa
membantu rasa percaya diri terhadap kemampuan mereka untuk mencapai nilai yang
lebih baik.
Tips
# 5 – Bekerja sama dengan guru dalam masalah yang dihadapi anak
Jika
Anda menemukan bahwa anak Anda memiliki masalah di sekolah, bekerja samalah
dengan para guru. Lakukanlah komunikasi dengan guru untuk menghadapi masalah
tersebut. Guru anak Anda mungkin bisa memberikan beberapa saran ataupun
mengambil lagkah-langkah tertentu untuk mengatasinya.
Tips
# 6 – Biasakan Pekerjaan Rumah mereka diselesaikan dengan tuntas & tepat
waktu
Banyak
diantara anak-anak yang akhirnya mendapatkan nilai yang buruk karena mereka
masa bodoh terhadap pekerjaan rumah mereka. Hal ini dapat terjadi karena berbagai
alasan. Dalam beberapa kasus bisa jadi karena mereka lupa, namun pada sebagian
besarnya mereka malas melakukannya dan tidak sedikit pula yang lebih
mengandalkan menyontek dari teman-temanya di sekolah. Adalah penting bagi Anda
untuk memastikan anak anda peduli terhadap PR-nya dan mendorong anak Anda untuk
mengerjakan serta memastikan bahwa pekerjaan rumah tersebut diselesaikan tepat
pada waktunya.
Tips
# 7 – Ajarkan anak anda keterampilan manajemen sederhana
Mungkin
salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak Anda
mendapatkan nilai yang lebih baik adalah mengajarkan mereka beberapa
keterampilan manajemen sederhana. Manajemen waktu dan keterampilan mengatur
benar-benar dapat membuat perbedaan besar di sekolah mereka. Ajarkan mereka
untuk membiasakan menuliskan pekerjaan rumah yang harus diselesaikannya
sehingga mereka tidak akan lupa, mintalah mereka memeriksanya kembali apakah
PR-nya tersebut sudah ada dalam tas mereka ketika harus dikumpulkan. Pastikan
juga bahwa mereka bisa mengelola waktu mereka, artinya, walaupun mereka tetap
harus belajar dan mengerjakan berbagai tugas-tugas dari sekolahnya, merekapun
harus pula memiliki waktu untuk bermain dan melakukan hal lainnya. Keterampilan
ini tidak saja akan membantu mereka dalam meningkatkan nilai mereka, lebih jauh
lagi keterampilan ini akan tetap berguna sepanjang hidup mereka.